Connect with us

Molluscum Contagiosum

Penyakit

Molluscum Contagiosum

Molluscum Contagiosum

Molluscum Contagiosum

Informasi ini dirangkum dari Klikdokter , Alodokter dan Hellosehat mengenai Molluscum Contagiosum.

Defenisi:

Penyakit molluscum contagiosum merupakan infeksi pada kulit yang ditandai dengan tumbuhnya bintil seukuran biji kacang hijau pada permukaan kulit. Bintil ini biasanya terasa agak keras.

Kelompok usia yang paling rentan terkena molluscum adalah anak-anak dan remaja. Orang dewasa yang aktif secara seksual pun berisiko terkena kondisi ini. Selain itu, molluscum juga dapat dialami oleh mereka yang sistem kekebalan tubuhnya lemah dan bagi mereka yang memiliki kondisi kulit yang mendasari, seperti dermatitis atopik.

Molluscum contagiosum merupakan kondisi yang mudah dikenali. Selain itu, penanganan molluscum contagiosum pun tergolong sangat sederhana, dan umumnya tidak membutuhkan obat-obatan karena dapat hilang atau sembuh dengan sendirinya. Jangka waktu penyembuhan biasanya berkisar antara enam bulan hingga satu setengah tahun.

Gejala:

Penyakit molluscum contagiosum bisa dikenali dari tanda-tanda berikut ini:

  • Munculnya bintil-bintil pada permukaan kulit.
  • Umumnya bintil tersebut kecil (seukuran biji kacang hijau).
  • Puncak bintil terlihat seperti cekungan, bahkan ada yang seperti memiliki titik.
  • Ukuran papul umumnya kecil, namun cukup bervariasi –biasanya antara 2–6 milimeter
  • Beberapa bintil ada yang terasa gatal.
  • Bintil mudah menyebar ke area kulit lainnya dan mudah menular pada orang lain.
  • Jika pecah, akan keluar cairan putih kekuningan. Cairan ini dapat menularkan molluscum contagiosum.
  • Tidak gatal
  • Kadang-kadang ketika akan sembuh, bintil bisa menyebabkan kulit menjadi kemerahan dan mengalami pembengkakan ringan meskipun tidak terasa menyakitkan.
  • Bila pecah, akan keluar cairan putih kekuningan dari dalam papul

Jumlah bintil yang tumbuh biasanya sekitar 20 hingga 30. Namun pada orang dengan imunitas yang rendah, jumlahnya bisa melebihi itu.

Bintil dapat tumbuh pada berbagai area atau bagian tubuh. Pada anak-anak, umumnya bintil tumbuh di sekitar lengan, perut, dada, leher, dan wajah. Sedangkan pada orang dewasa, bintil umumnya tumbuh di tubuh bagian bawah akibat aktivitas seksual. Misalnya area perut bawah, alat kelamin, bokong, serta lipat paha. Pada kasus yang jarang terjadi, bintil molluscum contagiosum ada yang tumbuh di sekitar kelopak mata, rongga mulut, telapak kaki, dan telapak tangan.

Meski tergolong ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi umumnya terjadi jika kita berusaha menghilangkan bintil molluscum contagiosum dengan cara menggaruk atau memencetnya, sehingga menimbulkan luka. Bakteri yang masuk dari luka inilah yang menyebabkan infeksi sekunder dan komplikasi lebih lanjut.

Beberapa komplikasi akibat molluscum contagiosum adalah:

  • Konjungtivitis, yakni peradangan pada lapisan mata paling luar mata. Komplikasi ini terjadi jika molluscum contagiosum tumbuh pada kelopak mata. Gejala konjungtivitas adalah mata memerah, berair, atau bengkak.
  • Keratitis, yakni infeksi pada bagian kornea. Sama seperti konjungtivis, komplikasi ini terjadi akibat molluscum contagiosum yang tumbuh pada kelopak mata. Penderita keratitis akan merasakan mata mereka sensitif pada cahaya. Gejala lainnya adalah rasa sakit pada mata dan penglihatan menjadi buram.
  • Jaringan parut atau bekas luka pada kulit yang terkena molluscum contagiosum.
  • Infeksi bakteri.

Penyebab:

Molluscum contagiosum disebabkan oleh virus yang memiliki nama yang sama. Virus molluscum contagiosum masuk ke dalam kelompok poxvirus yang menyerang sel kulit manusia.

Seseorang bisa tertular molluscum contagiosum apabila bersentuhan langsung dengan kulit penderita dan menyentuh atau menggunakan barang-barang yang sebelumnya telah digunakan oleh penderita. Pada orang dewasa, molluscum contagiosum bisa ditularkan melalui aktivitas seksual.

Diagnosa:

Dokter dapat langsung menentukan diagnosis moluskum kontagiosum lewat pemeriksaan fisik penderitanya. Moluskum kontagiosum menyebabkan gejala terbentuknya papul yang cukup banyak. Ukuran dari papul ini bervariasi, biasanya antara 2–6 milimeter. Di bagian tengah benjolan sering kali terdapat lekukan kecil yang berisi bahan seperti nasi dan berwarna putih, yang merupakan ciri khas untuk moluskum kontagiosum.

Papul ini dapat meradang secara spontan ataupun karena trauma akibat garukan. Papul yang meradang memberikan gambaran benjolan yang merah, dan hangat.

Secara kasat mata, molluscum contagiosum mudah sekali dikenali. Hanya dengan melihat bentuk bintil yang tumbuh pada kulit, biasanya dokter sudah dapat mendiagnosis penyakit ini, tanpa perlu melakukan pemeriksaan lanjutan. Namun, jika dicurigai bahwa bintil tersebut bukan molluscum contagiosum, dapat dilakukan biopsi, yaitu pemeriksaan dengan cara mengambil sampel kulit yang mengalami kelainan, lalu menelitinya dengan menggunakan mikroskop.

Pengobatan:

Molluscum contagiosum dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Biasanya jangka waktu pulih berkisar antara enam bulan hingga satu setengah tahun.

Umumnya dokter tidak akan menyarankan metode pengobatan apa pun terhadap penderita yang masih kanak-kanak, baik itu dengan obat-obatan (misalnya salep) maupun operasi. Hal tersebut dikarenakan anak-anak tidak memiliki aktivitas sesibuk remaja atau orang dewasa, sehingga interaksi sosial mereka masih dapat dibatasi untuk mencegah penularan. Selain itu, pengobatan molluscum contagiosum terasa menyakitkan. Dikhawatirkan rasa sakit tersebut tidak bisa diterima oleh anak-anak dan membuat mereka menjadi rewel.

Sedangkan pada orang dewasa, keberadaan molluscum contagiosum bisa saja mengganggu aktivitas mereka, seperti bekerja, berolahraga, dan bersosialisasi. Tidak sedikit orang dewasa yang merasa kurang percaya diri dengan penampilan mereka akibat tumbuhnya bintil-bintil ini.

Berikut ini adalah obat-obatan yang dapat digunakan untuk menangani molluscum contagiosum, di antaranya:

  • Benzoyl peroxide, yakni obat kulit yang berbentuk gel atau krim. Obat ini umumnya digunakan untuk mengobati jerawat, namun dapat juga digunakan untuk molluscum contagiosum. Ada benzoyl peroxide yang dapat dibeli langsung di apotek, namun ada juga yang harus dengan resep dokter. Efek samping penggunaan obat ini tergolong ringan, mulai dari pengelupasan kulit, kulit kering dan tampak kemerahan, perih, hingga rasa gatal. Benzoyl peroxide dapat membuat kulit menjadi lebih sesitif terhadap sinar matahari.
  • Potassium hydroxide, yakni obat kulit yang dapat mengatasi molluscum contagiosumdengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan virusnya. Obat ini biasanya tersedia dalam bentuk cair. Efek samping potassium hydroxide di antaranya adalah rasa gatal, pembengkakan dan pengelupasan pada kulit, serta rasa perih.
  • Tretinoin, yakni obat kulit yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Obat ini juga biasanya dipakai untuk mengobati jerawat, namun dapat juga untuk menangani molluscum contagiosum. Tretinoin tersedia dalam bentuk krim dan gel. Efek samping penggunaan tretinoin yang umum adalah sensasi menyengat pada kulit dan iritasi ringan. Sama seperti benzoyl peroxide, tretinoin dapat membuat kulit penggunanya menjadi sensitif terhadap sinar matahari. Tretinoin tidak boleh digunakan oleh ibu hamil, karena dapat menyebabkan kecacatan pada janin.
  • Imiquimod, yaitu obat molluscum contagiosum berbentuk krim. Sama seperti potassium hydroxide, imiquimod membunuh virus molluscum contagiosum dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh. Efek samping dari penggunaan imiquimod yang mungkin terjadi adalah sakit kepala, gatal, perih, pembengkakan, serta pengelupasan kulit.
  • Podophylloxin, yakni obat berbentuk cair atau krim yang biasanya digunakan untuk mengobati molluscum contagiosum pada area kelamin. Obat ini bekerja dengan cara meracuni sel-sel virus molluscum contagiosum. Efek samping penggunaan podophylloxim tergolong ringan, yaitu rasa gatal dan perih pada kulit.

Pengobatan Molluscum Contagiosum dengan Metode Lainnya

Selain dengan obat-obatan, molluscum contagiosum  juga bisa dihilangkan dengan menggunakan metode lain, di antaranya:

  • Terapi laser. Dalam metode ini, sel-sel molluscum contagiosum akan dimusnahkan dengan sinar laser
  • Cryotherapy. Dalam metode ini, molluscum contagiosum akan diangkat dengan terlebih dahulu dibekukan menggunakan nitrogen cair.
  • Scraping. Dalam metode ini, molluscum contagiosum akan dihilangkan dengan menggunakan alat pengikis yang terbuat dari logam.
  • Diathermy. Energi panas akan akan digunakan untuk menghilangkan bintil molluscum contagiosum di kulit.

Pencegahan:

Karena molluscum contagiosum dapat menyebar ke area tubuh lainnya dan juga menular pada orang lain, cara yang bisa kita lakukan agar tidak terjadi penyebaran dan penularan di antaranya adalah dengan tidak menyentuh atau menggaruk bagian yang terkena molluscum contagiosum, menutup bagian tersebut dengan plester, dan selalu menjaga kebersihan tangan.

Sangat dianjurkan untuk tidak memencet atau menggaruk bintil molluscum contagiosum. Selain menimbulkan rasa sakit, juga akan meninggalkan jaringan parut atau bekas luka. Perdarahan yang terjadi akibat memencet bintil tersebut juga dapat meningkatkan risiko penyebaran ke area tubuh lainnya. Dianjurkan juga untuk menutupi bagian tubuh yang terinfeksi molluscum contagiosum dengan kain setiap saat.

Bagi orang-orang yang ada di sekitar penderita molluscum contagiosum, dianjurkan untuk tidak menyentuh kulit penderita, tidak memakai benda yang sebelumnya digunakan oleh penderita (pakaian, handuk, seprai, atau sisir), serta tidak melakukan hubungan seksual dengan penderita.

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi moluskum kontagiosum:

  • Ikuti pengobatan yang dianjurkan oleh dokter Anda
  • Selalu periksakan diri Anda ke dokter untuk memantau perkembangan gejala dan kesehatan Anda
  • Jagalah daerah yang terinfeksi agar tetap bersih dan tertutup dengan pakaian untuk menghindari penyebaran virus.
  • Jangan berbagi handuk tangan dengan orang lain sampai benjolan hilang
  • Jangan menggaruk benjolan pada kulit dan kemudian menyentuh bagian lain dari tubuh Anda. Anda dapat menyebarkan virus jika melakukan hal ini dan mungkin dapat terkena infeksi bakteri lain
  • Jangan gunakan kolam renang umum, sauna, dan kamar mandi sampai benjolan hilang, untuk menghindari penularan infeksi kepada orang lain
  • Gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk menghindari penularan.
  • Cuci pakaian dengan klorin (pemutih) atau air panas untuk membunuh virus.

a444d37a06d1040d95dd1d1abdb45143_medicaboo-card

Medicaboo : Aplikasi kesehatan di Google Play untuk Android

Yuk, Download Aplikasi Medicaboo!

Untuk mengetahui informasi rumah sakit, layanan kesehatan, dan dokter di Pekanbaru dengan mudah dan cepat! Akses website direktori rumah sakit di http://www.medicaboo.com atau tinggal klik di sini. Download aplikasi kesehatan Medicaboo android di Google Playstore.

Tags : #Faktaunikmedicaboo #Faktakesehatan #Medicaboo #Kesehatan #Healthfacts #penyakit #MolluscumContagiosum #Kulit

Facebook Comments
Share & Follow

More in Penyakit

  • Otitis Eksterna Otitis Eksterna

    Penyakit

    Otitis Eksterna

    By

    Informasi ini dirangkum dari Aldokter , Klikdokter dan Hellosehat mengenai Otitis Eksterna. Defenisi: Otitis eksterna adalah peradangan...

  • Osteoarthritis / Pengapuran Sendi Osteoarthritis / Pengapuran Sendi

    Penyakit

    Osteoarthritis / Pengapuran Sendi

    By

    Informasi ini dirangkum dari Aldokter dan Hellosehat mengenai Osteoarthritis. Defenisi: Osteoarthritis adalah suatu kondisi yang menyebabkan sendi-sendi...

  • OCD (Obsessive Compulsive Disorder) OCD (Obsessive Compulsive Disorder)

    Penyakit

    OCD (Obsessive Compulsive Disorder)

    By

    Informasi ini dirangkum dari Aldokter dan Hellosehat mengenai OCD (Obsessive Compulsive Disorder). Defenisi: Gangguan obsesif kompulsif atau...

  • Osteosarcoma Osteosarcoma

    Penyakit

    Osteosarcoma

    By

    Informasi ini dirangkum dari Aldokter dan Hellosehat mengenai Osteosarcoma. Defenisi: Osteosarcoma adalah salah satu jenis kanker tulang...

  • Orchitis Orchitis

    Penyakit

    Orchitis

    By

    Informasi ini dirangkum dari Aldokter dan Hellosehat mengenai Orchitis. Defenisi: Orchitis adalah peradangan atau inflamasi akut pada...

  • Obesitas Obesitas

    Penyakit

    Obesitas

    By

    Informasi ini dirangkum dari Klikdokter ,Aldokter dan Hellosehat mengenai Defenisi: Obesitas adalah penumpukan lemak yang sangat...

  • Nyeri Sendi Nyeri Sendi

    Penyakit

    Nyeri Sendi

    By

    Informasi ini dirangkum dari Aldokter dan Docdoc mengenai Nyeri Sendi. Defenisi: Sendi adalah area hubungan antartulang....

  • Nyeri Haid Nyeri Haid

    Penyakit

    Nyeri Haid / Dismenore

    By

    Informasi ini dirangkum dari Klikdokter ,Aldokter dan Hellosehat mengenai Nyeri Haid. Defenisi: Nyeri haid atau dismenorea adalah...

  • Neuropati Neuropati

    Penyakit

    Neuropati

    By

    Informasi ini dirangkum dari Klikdokter ,Aldokter dan Hellosehat mengenai Neuropati. Defenisi: Neuropati adalah istilah umum yang digunakan...

  • Neurodermatitis Neurodermatitis

    Penyakit

    Neurodermatitis

    By

    Informasi ini dirangkum dari Klikdokter ,Aldokter dan Hellosehat mengenai Neurodermatitis. Defenisi: Neurodermatitis / Lichen Simpleks Kronik adalah penyakit kulit...

Populars

Cantengan

Gaya Hidup Sehat

Cantengan / Paronychia

By Maret 7, 2018
angioedema

Diet

Angioedema Herediter

By Desember 22, 2017
aneurisma-aorta-ilustrasi-2-foto-shutterstock

Gaya Hidup Sehat

Aneurisma Aorta Dada

By Desember 14, 2017

Tags

Categories

To Top