Gaya Hidup Sehat
Disentri

Disentri
Informasi ini dirangkum dari Google Medical Information, Hellosehat, dan Alodokter mengenai Disentri
Defenisi:
Disentri adalah penyakit pada usus yang disebabkan bakteri, seperti salmonella dan shigella. Bakteri-bakteri tersebut dapat berpindah melalui kontak langsung dengan bakteri pada feses, serta melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, atau berenang di air yang terkontaminasi.
Disentri umum ditemui. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun. Namun, anak-anak berusia 2 hingga 4 tahun lebih mudah terkena kondisi ini. Distentri lebih sering terjadi pada musim panas daripada musim dingin. Disentri dapat ditangani dengan mengurangi fator-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Gejala:
Gejala umum dari disentri adalah diare (sering kali berdarah), demam, dan kram perut, mulai dari 1 atau 2 hari setelah terekspos bakteri. Disentri biasanya berlangsung selama 5 sampai 7 hari. Pada beberapa orang, terutama anak-anak kecil dan lansia, diare yang terjadi dapat menjadi sangat serius dan diperlukan rawat inap di rumah sakit. Beberapa orang yang terinfeksi mungkin tidak mengalami gejala sama sekali namun masih menyebarkan bakteri ke orang lain.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Gejala penyakit disentri yang paling mudah dikenali ialah diare yang mengandung bercak darah dan lendir. Ini diakibatkan oleh usus dan organ pencernaan yang terinfeksi bakteri. Diare biasanya juga diikuti dengan rasa nyeri atau kram pada perut. Gejala ini umumnya berlangsung antara satu sampai tiga hari dan akan membaik dalam jangka waktu satu minggu.
Orang-orang yang tinggal di negara maju biasanya mengalami gejala penyakit disentri yang lebih ringan jika dibandingkan dengan mereka yang tinggal di negara berkembang dan negara tropis. Sedangkan untuk frekuensi diare biasanya tergantung pada penyebab penyakit disentri itu sendiri.
Selain gejala umum tersebut, terdapat gejala khusus berdasarkan jenis bakteri yang menginfeksi. Penyakit disentri yang disebabkan oleh bakteri Shigella biasanya juga diikuti demam dan mual. Namun feses penderita cenderung tidak berlendir atau mengandung bercak darah. Sebaliknya lendir dan bercak darah ditemukan pada feses penderita penyakit disentri akibat Amoeba.
Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut: diare disertai darah atau diare yang cukup parah sehingga menyebabkan kehilangan berat badan dan dehidrasi. Selain itu, hubungi dokter apabila Anda atau anak Anda mengalami diare dan demam 38oC atau lebih tinggi.
Ada banyak faktor risiko untuk disentri, yaitu:
- Balita. Infeksi disentri paling banyak terjadi pada anak-anak berusia di antara 2 hingga 4 tahun.
- Tinggal di perumahan padat atau mengikuti aktivitas kelompok. Kontak yang dekat dengan orang lain memudahkan penyebaran bakteri dari seseorang ke orang lain. Wabah shigella lebih umum terjadi di pusat penitipan anak, kolam rendam umum, panti jompo, penjara, dan barak militer.
- Tinggal atau berpergian ke daerah dengan sanitasi yang buruk. Orang yang tinggal atau berpergian ke negara-negara berkembang lebih mudah terkena infeksi shigella.
- Laki-laki gay yang aktif secara seksual. Pria yang melakukan hubungan seks dengan pria memiliki risiko yang lebih besar akibat kontak oral-anal secara langsung atau tidak langsung.
Risiko Komplikasi Disentri
Penderita disentri dianjurkan untuk terus waspada, karena disentri bisa memicu beberapa komplikasi, bahkan bisa menyebabkan kematian. Hal ini umumnya terjadi di daerah dengan sanitasi yang buruk, dan terutama jika perawatan klinis susah untuk didapatkan. Komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
- Dehidrasi karena kehilangan cairan akibat diare dan muntah-muntah. Ini merupakan kondisi yang bisa berakibat fatal, terutama pada anak-anak.
- Abses pada hati akibat amoeba yang menyebar hingga ke hati.
Memang tidak semua penderita harus ke dokter jika mengalami disentri, karena biasanya bisa pulih dengan sendirinya dalam beberapa hari. Tetapi jika Anda mengalami diare berdarah atau berlendir yang berlangsung lebih dari beberapa hari, segera konsultasikan kepada dokter agar bisa memperoleh diagnosis dan pengobatan yang lebih akurat.
Khusus untuk anak-anak, pengawasan yang lebih ketat harus dilakukan. Apabila anak Anda mengalami diare selama 6 kali atau lebih dalam jangka waktu 24 jam atau diare yang berkelanjutan, Anda disarankan untuk membawanya ke dokter
Penyebab:
Disentri dapat dikelompokan berdasarkan dari penyebabnya. Dua jenis utama dari penyakit ini adalah:
- Disentri basiler atau sigelosis yang disebabkan oleh bakteri shigella.
- Disentri amoeba atau amoebiasis yang disebabkan oleh amoeba (parasit bersel satu) bernama Entamoeba histolytica. Jenis disentri ini biasanya ditemukan di daerah tropis.
Disentri basiler merupakan jenis disentri yang paling umum terjadi. WHO memperkirakan sekitar 120 juta kasus disentri yang parah termasuk jenis ini dan mayoritas pengidapnya adalah balita.
Kedua jenis disentri tersebut biasanya menular karena lingkungan yang kotor. Manusia juga sering terinfeksi karena mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi oleh kotoran pengidap. Misalnya akibat pengidap tidak membasuh tangan dengan bersih setelah buang air besar.
Disentri dapat memiliki beberapa penyebab. Infeksi bakteri adalah penyebab utama dari disentri. Infeksi tersebut meliputi spesies bakteri Shigella, Campylobacter, E. coli, and Salmonella.
Disentri disebarkan saat seseorang menelan bakteri dari kotoran atau jari yang kotor. Kebiasaan mencuci tangan yang buruk serta mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan kondisi ini. Disentri sering ditemukan di pusat penitipan anak, panti jompo, tempat pengungsian, dan tempat-tempat lain di mana banyak orang dan sanitasi buruk.
Diagnosa:
Karena banyaknya penyakit yang dapat menyebabkan demam dan diare yang berdarah, tes laboratorium adalah cara paling tepat untuk mendiagnosis disentri. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan pertanyaan mengenai gejala, makanan yang baru Anda konsumsi, serta lingkungan pekerjaan dan rumah Anda. Kultur feses mengonfirmasi diagnosis. Tes darah dapat dilakukan apabila gejala parah atau untuk mengeliminasi penyebab lainnya.
Pengobatan:
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi disentri:
- Sering mencuci tangan dengan bersih menggunakan sabun.
- Jika anak Anda menggunakan popok dan memiliki infeksi bakteri, bersihkan tempat penggantian popok dengan disinfektan, seperti cairan pemutih perabotan dan buang popok di tempat sampah yang tertutup. Kemudian cuci tangan Anda dengan sabun dan air hangat.
- Orang yang memiliki infeksi bakteri tidak boleh mempersiapkan makanan atau menuangkan air untuk orang lain. Bakteri masih ada di tubuh orang yang memiliki shigellosis sampai 1 atau 2 minggu setelah gejala muncul.
Tujuan dari perawatan infeksi adalah menggantikan cairan yang hilang akibat diare adalah perawatan yang Anda butuhkan, terutama apabila kondisi kesehatan Anda baik dan infeksi disentri ringan. Pilihan penanganan dapat meliputi:
Antibiotik
Antibiotik mungkin diperlukan untuk bayi, lansia, atau orang yang memiliki infeksi HIV, serta pada situasi di mana terdapat risiko tinggi dalam penyebaran penyakit.
Pengganti cairan dan garam
Untuk orang dewasa yang dalam kondisi sehat, minum air cukup untuk melawan efek dehidrasi dari diare. Anak-anak dapat menggunakan cairan rehidrasi oral, seperti Oralit.
Anak-anak dan orang tua yang dehidrasi parah memerlukan penanganan di unit gawat darurat di rumah sakit, di mana mereka dapat menerima garam dan cairan melalui infus, dibanding lewat mulut. Hidrasi melalui infus memberikan air dan nutrisi yang penting pada tubuh lebih cepat dari cairan oral.
Pencegahan :
Menjaga kebersihan merupakan faktor utama dalam pencegahan disentri Penyakit ini termasuk sangat mudah menular, terutama pada anggota keluarga. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mencegah disentri dan penularannya:
- Senantiasa mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun setelah menggunakan toilet.
- Selalu mencuci tangan sebelum makan, memasak, serta menyiapkan makanan
- Bersihkan toilet dengan disinfektan setelah buang air besar.
- Memisahkan pakaian pengidap saat dicuci.
- Jangan menggunakan handuk atau peralatan makan yang sama dengan pengidap.
- Penderita sebaiknya tidak keluar rumah selama minimal 48 jam setelah periode disentri berakhir.
Medicaboo : Aplikasi kesehatan di Google Play untuk Android
Yuk, Download Aplikasi Medicaboo!
Untuk mengetahui informasi rumah sakit, layanan kesehatan, dan dokter di Pekanbaru dengan mudah dan cepat! Akses website direktori rumah sakit di http://www.medicaboo.com atau tinggal klik di sini. Download aplikasi kesehatan Medicaboo android di Google Playstore.
Tags : #Faktaunikmedicaboo #Faktakesehatan #Medicaboo #Kesehatan #Healthfacts
