Penyakit
Alopesia (Botak) – Tanda, Gejala, Diagnosis, dan Penanganan
APA ITU ALOPESIA (BOTAK) ?
Alopesia (alopecia) adalah istilah medis untuk rambut rontok hingga botak. Alopesia juga sering disebut kebotakan. Peristiwa kebotakan terjadi di mana jumlah rambut yang rontok lebih banyak dari rambut yang tumbuh. Rata-rata jumlah rambut yang rontok mencapai lebih dari 100 helai rambut per hari. Bahkan pada beberapa kasus, rambut tidak dapat tumbuh kembali sehingga menyebabkan kebotakan atau bald spot. Jenis kerontokan atau alopesia (alopecia) ada beberapa tingkatan, yaitu :
- Alopecia areata – kebotakan di beberapa titik
- Alopecia totalis – kebotakan seluruh kulit kepala
- Alopecia universalis – kebotakan seluruh rambut tubuh
Alopesia / alopecia menjadi suatu indikasi penyakit yang diderita seseorang. Namun, alopecia juga dapat menyebabkan pengidapnya menderita stress. Para pakar menduga bahwa faktor keturunan (genetik) memiliki pengaruh besar sebagai pemicu kondisi ini. Jika memiliki anggota keluarga yang mengalami kebotakan, Anda berisiko mengidap kondisi yang sama. Kondisi autoimun lain seperti lupus atau diabetes tipe 1 juga berpotensi meningkatkan risiko kebotakan.
Baca juga : Menurut Penelitian, Pria Botak Lebih Seksi dan Maskulin?
Kebotakan yang dialami bisa terjadi pada rambut di kepala maupun bagian tubuh lainnya. Tingkat keparahannya juga berbeda-beda, ada pitak di satu tempat dan ada yang sekaligus di beberapa bagian. Alopesia memiliki berbagai gejala dan tanda tergantung penyebabnya. Alopesia dapat terjadi secara mendadak atau bertahap dan dapat terjadi sementara atau permanen. Alopesia dapat terjadi pada kulit kepala atau bahkan seluruh tubuh. Alopesia / alopecia dapat terjadi pada semua orang baik pria, wanita, bahkan anak-anak. Pada beberapa orang, rambut rontok dapat terjadi setelah kejadian tertentu dalam hidup seperti penyakit, kehamilan atau trauma. Laki-laki berusia lebih dari 50 tahun dan wanita berusia lebih dari 50 tahun yang sudah menopause lebih sering menderita alopesia.
TANDA & GEJALA ALOPESIA (BOTAK)
Gejala awal kebotakan adalah munculnya pitak pada rambut di kepala atau bagian lainnya, seperti alis atau jenggot. Ukuran pitak yang terbentuk juga beragam. Indikasi ini umumnya akan disertai peningkatan pada jumlah rambut yang rontok. Gejala awal lainnya juga dapat berupa banyaknya ketombe bermunculan dan penipisan rambut.
- Rambut rontok lebih dari 100 helai per hari, dengan / tanpa rasa terbakar atau sensasi gatal
- Sebagian kulit yang botak biasanya berbentuk bulat, dan mulus
- Rambut sangat mudah rontok saat anda menyisir rambut (alopesia totalis). Alopesia jenis ini biasanya menyebabkan penipisan rambut
Selain rambut, kebotakan juga terkadang berpengaruh pada kuku jari tangan dan kaki. Contohnya, muncul bintik-bintik atau garis putih pada kuku, kuku yang berubah kusam dan kasar, serta ujung kuku yang bergelombang. Tentu masih ada kemungkinan tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Cari dokter terbaik anda hanya di Medicaboo 🙂
PENYEBAB ALOPESIA (BOTAK) ?
Berikut merupakan sebagian hal yang dapat menyebabkan alopesia (kebotakan), yaitu :
- Pola makan yang buruk – Bila tubuh mendapatkan nutrisi yang buruk, rambut menjadi rapuh dan mudah lepas saat Anda kekurangan asupan nutrisi.
- Usia – risiko rambut rontok meningkat dengan bertambahnya usia.
- Riwayat keluarga – jika anggota keluarga Anda menderita alopesia, Anda juga sangat berisiko tinggi dengan kondisi ini. Riwayat keluarga juga dapat menunjukkan usia Anda menderita alopecia serta kemungkinan perkembangan kondisi ini
- Hormon – perubahan dan ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan kebotakan sementara. Perubahan hormon dapat terjadi karena kehamilan, kelahiran, atau mendekati masa menopause. Kebotakan akibat tiroid yang aktif / Hypothyroidism biasanya ditemukan pada pria.
- Kondisi kulit – infeksi kulit kepala atau penyakit kulit seperti lupus, lichen planus dapat menyebabkan rambut rontok
- Induksi obat – obat kanker, radang sendi, depresi, penyakit jantung dan tekanan darah tinggi dapat menyebabkan alopecia. Pil pengontrol kehamilan dan vitamin A yang berlebihan juga dapat menyebabkan alopecia
- Trikotilomania – Gangguan mencabut rambut. Suatu kondisi dimana seseorang merasa terdorong untuk mencabut rambut pada kulit kepala, alis atau bagian lain dari tubuh
PENANGANAN ALOPESIA (KEBOTAKAN) DI RUMAH
- Merawat, mencuci, dan menyisir rambut dengan lembut.
- Berikan hairtonic atau vitamin rambut sesuai kebutuhan.
- Hindari gaya rambut terlalu ketat seperti dikuncir, disanggul, dan dikepang dalam waktu yang lama.
- Keringkan rambut Anda hanya dengan handuk, jangan terlalu sering menggunakan hairdrier.
- Gunakan conditioner untuk melembutkan rambut sehingga mudah disisir
Baca Juga : 33 Fakta Tentang Pria Botak Yang Perlu Kamu Ketahui
DIAGNOSIS & PENGOBATAN ALOPESIA (KEBOTAKAN)
PENTING : Informasi yang diberikan bukanlah pengganti konsultasi medis. Konsultasikan kondisi anda terlebih dahulu pada dokter.
Dokter anda akan mendiagnosa alopesia dengan melihat riwayat medis keluarga anda dan pemeriksaan laboratorium seperti:
- Pemeriksaan darah: pemeriksaan darah dapat membantu dokter dalam mendiagnosa penyakit penyebab rambut rontok, seperti penyakit tiroid
- Biopsi kulit kepala: dokter akan mengambil sebagian kecil kulit dan rambut kepala untuk diperiksa
Kondisi ini umumnya dapat didiagnosis melalui pola kerontokan yang terjadi. Pemeriksaan akar rambut dan biopsi kulit juga terkadang akan dilakukan untuk memastikan diagnosis. Jika dibutuhkan, tes darah akan dianjurkan guna mengetahui apakah pasien mengidap penyakit autoimun lain. Beberapa terapi dan hal yang dapat dilakukan adalah :
- Terapi obat-obatan: 2 obat yang paling sering digunakan untuk mengobati rambut rontok yaitu Minoxidil (rogaine), Finasteride (Propecia) , Kortikosteroid, dan Anthralin.
- Minoxidil dapat berbentuk cairan atau solusi sabun. Biasanya digunakan pada kulit kepala 2 kali sehari. Minoxidil membantu Anda mengurangi rambut rontok dan membantu rambut tumbuh kembali.
- Finasteride biasanya dalam bentuk obat minum dan hanya diberikan pada laki-laki.
- Kortikosteroid akan menekan sistem kekebalan tubuh dan tersedia dalam bentuk obat suntik, oles, dan minum. Sebagian besar pengidap yang menggunakan obat ini akan merasakan dampaknya dalam beberapa bulan.
- Anthralin. Sama seperti kortikosteroid, obat ini akan memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Setelah dioles dan didiamkan selama maksimal satu jam, anthralin harus dicuci bersih agar kulit tidak mengalami iritasi.
- Pembedahan: dokter akan melakukan pembedahan jika rambut Anda rontok permanen. Biasanya dilakukan implantasi rambut pada kulit kepala. Meski begitu, prosedur ini membutuhkan biaya besar dan dapat menimbulkan rasa nyeri
- Terapi laser: terapi laser dapat membantu pasien mengurangi rambut rontok dan membantu rambut tumbuh kembali lebih tebal
- Pemakaian rambut palsu: jika terapi lain tidak efektif, memakai rambut palsu merupakan pilihan alternatif yang aman
MENYEMBUNYIKAN ALOPESIA (KEBOTAKAN)
Untuk rambut kepala, kebotakan bisa ditangani dengan secara manual rambut palsu / wig yang terbuat dari rambut asli maupun sintetis. Langkah ini merupakan langkah paling praktis karena jenis serta bentuk wig yang tersedia juga bermacam-macam. Selain praktis, penggunaan wig dapat meningkatkan kepercayaan diri pengidap kebotakan yang sudah memengaruhi penampilan mereka.
Untuk alis, anda dapat melakukan penanaman rambut buatan/Artificial eyebrows yang banyak ditemukan di Indonesia. Selain itu, sulam alis / microblading juga merupakan salah satu pilihan terbaik anda untuk menutupi alopesia di alis walaupun hanya dapat bertahan hingga 2 tahun. Sulam alis terdapat beberapa jenis yaitu sulam alis 2D, 3D, 4D, dan 6D. Bila anda menginginkan yang permanen, anda dapat melakukan tato alis permanen / micropigmentation.
Related Posts
